| Teras | Musik | Film | Buku | Ekonomi | Sastra | Coretan |

Selasa, 25 November 2008

untitled

malam selalu terlihat gelap namun takkan menjadi masalah bagi yang sudah terbiasa berada di kegelapan. lorong kan tampak gelap dari kejauhan tanpa kita tahu segelap apa dan apa yang ada di ujung sana jika kita tidak berjalan masuk ke dalamnya. begitu pula hidup ini. jangan melihat sesuatu hanya dari kejauhan atau luarnya saja namun coba masuk dan hadapi karena lorong itu takkan segelap dari luar dan masalah tidaka akan bisa terselesaikan hanya dengan dilihat.

Selasa, 04 Maret 2008

SYUKURKU

kusongsong senyuman hangat sang surya
kusambut tangisan kebahagiaannya dalam embun
kudengar pujian burung pada Sang Pencipta
kupanjatkan syukur atas lukisan biru putih
yang terpajang indah di atas kepalaku
dan sajadah hijau yang tergelar luas tuk sujud hamba-hambaMu
terimakasih Tuhan...
atas keterpesonaan yang masih dapat kurasa
di jalan hidupku
yang tiada akan pernah kutahu ujung jalan itu

MENUNGGU

aku menunggu hancurnya dinding yang mengitariku
entah kapan aku dapat merasakan angin kebebasan
tak pernah terbayangkan olehku
untuk terkurung di sini selamanya
terbelenggu oleh waktu
akankah waktu berlalu
aku terus menunggu saat fikiran lepas
bagai burung yang bebas terbang kemanapun dia suka
dengan sayapnya yang tiada hanya indah namun juga kuat
tapi entah sampai kapan ku mampu bertahan
menunggu sesuatu yang tiada kepastian
semuanya masih semu
tapi aku berharap masa itu
benar-benar terjadi...benar-benar terwujud
dan benar-benar akan kuraih

PEMIMPI

aku tak pernah lelah bermimpi
aku ingin terus bermimpi dan bermimpi
kau boleh mengekang ragaku
tapi jangan jiwaku dan fikiranku
biarkan fikirku melayang semau dan sesukanya
tolong ijinkan aku bermimpi...
mimpi indah...
sekali saja, biarkanlah aku merasakan keindahannya
dan bantulah aku
melupakan mimpi-mimpi burukku
dan meninggalkannya untuk selamanya...

SAKIT <2>

sudah cukup lama duri itu menancap di sini
di sini...di hatiku...
sudah sangat lama kurasakan sakit
sakit yang tak terobati
bagaimana agar aku bisa membuang rasa sakit itu
jika duri itu masih bersarang di sini
apa pula guna mencabutnya
toh...akan tetap terasa sakit
bahkan lebih sakit dan akan meninggalkan bekas
bekas yang sangat dalam...dalam sekali
aku hanya bisa membiarkannya begitu saja
biar duri itu tetap di sana
sambil aku kan terus berharap
duri itu akan terlepas dengan sendirinya
dengan sangat perlahan
hingga hatiku tak merasakan sakitnya...lagi....

SAKIT <1>

terdiam dalam kata tak terucap
tertahan teriakan dan rontaan
tersimpan sakit...luka yang dalam
walaupun hati ingin...ingin sekali berontak

kupikir ingin aku mati
kupikir ingin dia mati
kucoba atasi....akhiri ini
benci dalam diri

ku tak tahu mengapa bisa begini
ku tahu ini salah
bukan aku yang salah
aku hanya korban

tapi terus saja ku tak bisa
memaafkan diriku sendiri
takkan hilang dengan mudah sakit ini
takkan...takkan bisa...

MASA LALU

mengapa kau terus mengejarku
tolong lepaskan aku
mengapa kau terus mengikutiku
apa untungnya bagimu
apa belum cukup yang tlah kau berikan padaku
luka yang dalam...luka yang teramat perih
apa yang kau inginkan dariku
tak bisakah kau meninggalkan, membiarkan pergi aku
tak bisakah aku untuk melupakanmu
mungkin belum cukup lama waktu untuk melupakanmu
baru berapa tahun? mungkin sekitar 10 tahun
dan itu belum cukup untuk melupakanmu
mungkin butuh 25 tahun, ah tidak...50 tahun
belum...belum cukup, 1 abad mungkin
sial...aku tidak bisa melupakanmu
bahkan sampai maut menjemputku
aku tidak akan mau dan tidak akan pernah meninggalkanmu
walaupun aku sangat ingin...betul-betul ingin berpisah denganmu
wahai masa laluku...
tapi kenapa kau terus menghantuiku
seakan-akan kau tak rela aku hidup tanpamu
ya...kau memang tak pernah rela
melihatku bahagia di masa depanku